Menulislah!

Menulis. Suatu aktivitas yang bagi sebagian (atau mungkin kebanyakan) orang adalah pekerjaan yang membosankan dan merepotkan. Ya, terlebih bagi kita masyarakat Indonesia menulis adalah sebuah "keluarbiasaan", -karena memang bangsa kita memang biasa tidak menulis-. Saya katakan demikian karena memang minat menulis sangat berkaitan dengan minat baca seseorang atau suatu bangsa. Tidak ada seorang penulis yang tidak hobi membaca! Dan tidak akan bisa menulis seseorang yang tidak pernah (suka) membaca!

Mungkin termasuk juga bagi saya. Saya akui bahwa menulis bagi saya masih bersifat "angin-anginan"; terkadang rajin, tapi ketika sudah ada jeda rasanya benar-benar "berat" (malas?) untuk kembali memulainya. Tapi memang, harus saya aku bahwa ada keseruan dan keasyikan dalam menulis.

Saya (sebenarnya) sangat suka menulis. Setiap hari saya selalu menyempatkan untuk berhadapan dengan laptop sekedar mengetik (apa saja) di Ms. One Note, walaupun banyak sekali tulisan saya yang akhirnya menjadi tumpukan 'draft' dan tidak selesai. Tapi saya (masih) bermimpi untuk menjadi seorang penulis dan bisa menerbitkan paling tidak SATU buku. Bahkan sampai saat ini saya masih suka membayangkan tinggal di daerah terpencil dan jauh dari keramaian dengan nuansa alam yang asri, dan hari-hari saya habiskan dengan menulis. Menulis apa saja; artikel, berita, opini, berbagi pengalaman atau bahkan cerita fiksi.

Karena menulis itu seru, tentu saja! Seperti serunya menyusun sebuah lego, seperti itu pula menulis; merangkai aksara menjadi kata, menyatukan kata menjadi kalimat, menggabungkan kalimat-kalimat menjadinya paragraf yang memiliki makna. Menulis adalah hobi yang di satu sisi bernilai seni dan di sisi lainnya memiliki nilai inteligensi. Yah, menulis adalah kesenangan yang bergengsi.

Tapi tidak mudah memang. Kita memang bisa saja menyusun kata dengan asal-asalan atau menulis serampangan, tapi itu tidak akan ada artinya, dan akhirnya "tulisan" yang dihasilkan juga tidak ada gunanya. Atau kita bisa saja meniru bahkan menjiplak tulisan orang lain, tapi hal itu tidak akan terasa asyiknya. Bahkan menurut saya itu tidak keren sama sekali :). Justru dalam kejelian dalam memilih tema dan dalam ketelitian memilih kata, disitu akan terasa betapa candunya menulis.

Jadi ya, menulislah! Bila masih muncul pertanyaan "Kenapa harus menulis?", cobalah ganti dengan pertanyaan "Kanapa belum juga menulis?". Ada sangat banyak manfaat yang diperoleh dengan menulis; tidak hanya bagi diri sendiri, tapi juga bagi orang lain yang membaca dan mendapat manfaat dari tulisan kita. Mulailah! Karena menulis sangatlah menyenangkan! Menulislah! Karena ada banyak hal perlu untuk dituliskan! :)

*Semoga tulisan ini dapat menjadi sugesti dan motivasi bagi saya untuk tetap "istiqomah" menulis :)

Comments